Value (nilai) menjadi orientasi dari manajemen senior dalam menjaga keberlangsungan perusahaan. Dua arus utama dalam melakukan valuasi adalah discounted cash flow (DCF) valuation dan multiple (relative) valuation. Valuasi dengan metode DCF selaras dalam mendukung konsep keuangan dalam penciptaan value yang berbasis pada arus kas. Model DCF mempunyai dua arus utama dalam valuasinya, yaitu penggunaan free cash flow to firm (FCFF) dan free cash flow to equity (FCFE). Setiap model akan membutuhkan informasi biaya modal (cost of capital) yang berbeda.

Biaya modal merupakan pilar kedua, setelah arus kas, dalam valuasi dengan DCF. Secara lengkap akan dibahas konsep biaya modal rata-rata tertimbang (WACC, Weighted Average Cost of Capital). Perhitungan biaya modal harus mampu mengakomodasi berbagai macam situasi seperti adanya perusahaan tertutup (private) di samping perusahaan terbuka (public). Risiko-risiko khusus sebaiknya dipertimbangkan dalam menghitung biaya modal.

Metode relative merupakan favorit analis ketika kecepatan dan waktu analisis yang menjadi tuntutan. Price earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan sejumlah rasio relative lainnya akan memperkaya teknik valuasi. Di samping itu munculnya aset tak berwujud (intangible asset) dan perusahaan rintisan (start-up) akan memerlukan metode khusus untuk mengakomodasi karakter atau situasi khusus tersebut. Intangible asset valuation dan venture capital valuation akan melengkapi dua metode utama sebelumnya. Pelatihan ini akan menggunakan Microsoft Excel dalam membuat model keuangannya secara terintegrasi.